Senin, 03 Februari 2014

Hampir saja tidak jadi lahir



Diposisi ring 1 keluarga besar trah Sastroatmodjo, ada 4 putri dan 3 putra kandung ditambah 2 putra pupon (padanan dengan anak angkat/adopsi) total 9 anak.
Pertama-tama, dalam lembar Blog ini kita kenalkan dulu, putra kandung nomer 5 dan nomer 4 generasi pertama dinasti Sastroatmodjo, yang oleh internal keluarga lebih populer dipanggil Pak Drajat dan Pak Pangkat.
Tapi jangan salah panggil, meskipun banyak yang sudah kenal mereka berdua, namun tetap saja salah panggil, pak Drajat dipanggil pak Pangkat atau sebaliknya pak Pangkat dipanggil pak Drajat.
Yah, itu tidak salah, sebab pak Drajat dan pak Pangkat adalah kembar genetik disebut juga kembar identik, bak pinang dibelah dua (itu dulu), sekarang, bak pinang dibelah kapak, yang mulus jatuh di pak Drajat, yang brocel, bagian pak Pangkat. Ya memang, pak Pangkat seperti timun wungkuk jogo imbuh, karena menurut legendanya, dulu pak Pangkat hampir saja nggak jadi lahir.
Ceriteranya.
Sudah lama mbah Kakung, bapak Sastroatmodjo yang sering dipanggil pak Mantri, karena profesinya Mantri Kesehatan, Beliau kepingin sekali punya anak laki-laki. Sebab anak yang telah lahir dari nomer 1 hingga nomer 3 semua cewek. Oleh karena itu ketika Pak Drajat lahir, mbah Kakung senang sekali. Yang menolong pesalinan mbah kakung sendiri.
Selesai bayi dibersihkan, buru-buru bayinya dibawa keluar kamar bersalin, untuk dipamerkan pada saudara dan tetangga yang ikut menunggu di Poliklinik. Semenatara itu ibu Sastroatmodjo atau yang lebih populer dipanggil mbah Putri, dirawat Suster.
Ketika diluar kamar bersalin sedang bergembira ria menyambut kelahiran anak laki-laki yang diidam-idamkan, tiba-tiba dari dalam kamar bersalin terdengan teriakan Suster: “Pak Mantri, Pak Mantri, bayinya ketinggalan!”
Mbah Kakung kaget, lalu bingung, lha wong bayinya saya bawa kok dibilang ketinggalan, begitu kira-kira kata hati mbah Kakung. Orang lain yang berada di situ juga ikut bingung. Mbah kakung penasaran, bayi diserahkan pada salah satu saudara, lalu bergegas masuk kamar bersalin. Tidak lama kemudian mbah Kakung keluar sambil menggendong bayi lagi. Orang-orang yang berada disitu heran, tapi setelah diberi tau, anaknya lahir kembar, kebingungan mereka berubah menjadi ledakan luapan kegembiraan, lha wong kepingin anak laki-laki satu kok ditambah bonus (buy one get one).
Ceriter suster, setelah bayi dibawa keluar kamar, Suster membersihkan badan mbah Putri, ketika meraba perut, terasa masih ada yang bergerak-gerak, karena kaget, ia teriak, bayinya ketinggalan.

Sugriwo Subali


Dulu waktu pak Drajat dan pak Pangkat masih kecil, setiap ketemu mbah Pason (mbah Pason itu kakak laki-laki mbah putri Ceper. Mbah putri Ceper itu pendiri dinasti Sastro Tarunan, ibunya, ibu Sastroatmodjo). Beliau selalu berkata:
“Wah ini dia, si kembar, Sugriwo-Subali.”
Pak Drajat dan pak Pangkat bangga mendapat julukan itu, kemana-mana mereka bilang:
“Yes! Inilah, Sugriwo-Subali!”
Tetapi setelah besar, mereka protes pada mbah Pason.
“Mbah, kami tidak mau lagi dipanggil Sugriwo-Subali.”
“Lho kenapa? Sugriwo-Subali itu satria Poncowati, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, sakti mondroguno, tidak tedas segala macem senjata ampuh,” kata mbah Pason.
“Biar sakti, biar gagah, tapi kalau mukanya monyet! Mana tahan?” Potong pak Drajat dan pak Pangat serentak.

Ceritera Itu tadi bukan ceritera fiksi tetapi sekelumit kisah nyata, memori indah, sedikit jenaka, sepertinya sayang kalau tidak diwartakan kepada generasi penerus trah Sastroatmodjo.
Pak Drajat dan pak Pangkat, dan mungkin juga saudara lain, melihat, ada sebuah talenta tersembunyi disetiap anggota keluarga trah Sastroatmodjo. Yakni mampu menghidupkan suasana yang tadinya sepi menjadi ramai, yang tadinya diam, menjadi bicara, yang tadinya menangis jadi tertawa, yang tadinya sedih menjadi gembira. Pribadi yang semacam itu tentu saja selalu mengundang simpati, bisa diterima disemua kalangan, dari lapisan bawah hingga atas, bahkan ditempat yang asing sekalipun. Maka tak Heran Keluarga Besar trah Sastroatmodjo terkenal dimana-mana, tak pernah dibenci atau dijauhi keluarga lain, malah sebaliknya, banyak yang ingin, disetiap event, keluarga Sastroamodjo diminta kehadirannya.
Salah satu kunci untuk menghidupkan suasana, adalah, bisa membawa diri, rendah hati, ramah dan humor. Karakter humaniora itu dimiliki hampir semua anggota keluarga trah Sastroatmodjo. Boleh jadi, karena talenta itu memang didapat dari gen leluhur kita, hingga banyak yang tidak sadar bahwa dirinya punya DNA karakter humaniora.
Untuk menggali potensi itu, pak Drajat dan pak Pangkat mencoba fleshback, mengenang kejadian yang lucu, penuh humor, namun indah untuk dikenang. Bagi siapa saja yang merasa dirinya punya aliran darah, atau pertalian persaudaraan dengan keluarga besar trah Sastroatmodjo, boleh menambah konten blog ini dengan kisah, baik yang dialami sendiri, menyaksikan peristiwa saudara lain bahkan sekedar mendengar, yang trendnya humor atau anekdot dan parodi semacam tersebut diatas. Jika banyak yang berpartisipasi, mungkin bog ini bisa untuk ajang silaturahmi, biar mereka mengenal lebih jauh leluhur, hirarki sesama saudara dalam rumpun trah Sastroatmodjo dan menjalin hubungan lebih baik, sekawaktu-waktu bisa saling berkomunikasi baik dalam bentuk canda, berita maupun saling mengirim foto, mengingat derivat Dinasti Sastroatmodjo sudah sampai generai ke 4 (canggah) dan tersebar seluruh Indonesia dari Medan hingga Ternate.
Dijamin, blog ini nantinya akan menarik, berisi kenangan manis, penuh humor-homor segar dan originil bukan jiplakan bukan fiksi. Sebab apa? (Malah tanya).
Sebab setiap personil anggota keluarga besar Sastroatmodjo mampu melontarkan kata, atau nyeletuk yang bisa membuat orang tertawa, baik itu sepontan, dipikir dulu atau tidak sengaja. Tidak sembarang orang bisa melakukan itu. Karakter yang demikian memang memerlukan intelektual tinggi dan pengetahuan yang luas. Dan itu dimiliki hampir semua anggota trah Sastroatmojo, hingga ketimbang krluarga lain trah Sastroatmojo lebih one step a gerrrrrr.

Bagi yang tak punya waktu, tak sempat atau kesulitan menyusun kata, kirim kejadiannya saja, bisa lewat SMS, eMail, BBM, Facebook, twetter atau Fax, nati bisa dibantu untuk di edit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar