Senin, 03 Februari 2014

Speda Nabi Adam



Almarhumah mbakyu Siti Partini, Putri nomer dua Keluarga Sastroatmodjo, lebih populer disebut budhe Wir, maksudnya istrinya Almarhum pakdhe Wiryono, itu panggilan keponakan kepada beliau. Saat pak Pangkat dan budhe Wir naik haji. Ketika itu sedang mangikuti City tour, kota Jedah. Sepanjang perjalanan, Pemandu wisata tak henti-hentinya, memperkenalkan bangunan atau sesuatu yang bersejarah, yang dilewati bus rombongan. Ketika melewati sebuah persimpangan jalan, Pemandu wisata berkata:
“Ibu-ibu, bapak-bapak, lihat disebelah kanan, itu, ada sepeda raksasa.”
Semua penumpang bus, serta merta menengok sebelah kanan. Lewat jendela bus, memang di sana terlihat ada sebuah monumen sepeda raksasa.
“Konon kisahnya, itu sepedanya Nabi Adam,” kata pemandu.
Belum selesai semua penumpang bus mengagumi sepedanya Nabi Adam, tiba-tiba Budhe Wir nyeletuk: “Itu-itu! Sebelah kiri!”
Serta merta semua penumpang menoleh kearah kiri, tapi mereka tak melihat apa-apa. Seorang penumpang bis penasaran lalu bertanya: “Ada apa tho bu Wir?”
“Itu toko roti, waaah, enaknyaaa,” jawab budhe Wir.
Serta merta semua penumpang dalam bis tertawa.
Sebenarnya bude Wir tidak ndagel, tidak ingin mencari perhatian. Beliau sedang berkata jujur. Siapa pun yang kenal Bude Wir, apa saudara, apa teman, tau, beliau seorang penggemar visata kuliner berat. Mungkin selama menunaikan ibadah haji, Bude Wir bosan dengan masakan katering yang menunya hanya itu-itu saja, begitu melihat toko roti, apa lagi terlihat kue yang banyak coklatnya, cemilan favoritnya, tak tahan, hingga terlontar kata-kata itu (mercur ya bude).

Yang jelas ini bukan sepeda Nabi Adam, tapi onggokan sepeda didepan satsiun Basel, Swiss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar